Revitalisasi Jadi Perhatian Nasional Lapangan Merdeka Berpotensi Jadi Cagar Budaya

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Revitalisasi Lapangan Merdeka yang akan dilakukan Wali Kota Medan Bobby Nasution guna menjadikan lapangan yang kaya akan nilai sejarah itu sebagai ruang terbuka hijau (RTH) dan cagar budaya menuai banyak dukungan.
Sebab, revitalisasi yang dilakukan itu sebagai jawaban atas aspirasi masyarakat yang menginginkan agar lapangan yang pada masa penjajahan Jepang diberi nama Fukuraido itu dikembalikan fungsinya sebagai ruang terbuka.
Berdasarkan hasil rapat dengan Dirjen Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pengerjaan fisik akan dimulai awal tahun 2022. Selain menjadi RTH dan cagar budaya, Lapangan Merdeka pasca revitalisasi akan menjadi ikon baru Kota Medan.
Revitalisasi yang akan dilakukan itu telah menjadi perhatian nasional. Hal ini terungkap saat Kantor Staf Kepresidenan (KSP) mengunjungi Balai Kota Medan baru-baru ini.
KSP menyatakan dukungan atas revitalissi yang dilakukan. Sebagai bentuk dukungan, kedatangan KSP juga untuk melihat sejauhmana keseriusan Pemko Medan dalam merevitalisasi lapangan yang dikelilingi bangunan bersejarah yang sudah berdiri sejak zaman kolonial Belanda, di antaranya Kantor Pos, Inna Dharma Deli (Hotel De Boer), Gedung Balai Kota Lama (Aston City Hall), Bank Indonesia (Gedung de Javasche Bank) serta Titi Gantung tersebut.
Tidak itu saja, KSP juga akan menjadikan revitalisasi Lapangan Merdeka sebagai titik awal dalam mengurus cagar budaya yang tersebar di daerah-daerah lainnya di Indoensia. Sebab, KSP ingin mengurusnya secara nasional.
Oleh karenanya KSP berharap agar Lapangan Merdeka yang pada 6 Oktober 1945 menjadi tempat dilaksanakannya rapat raksasa sekaligus menyiarkan secara resmi berita Proklamasi Indonesia yang dibacakan Gubernur Sumatra Muhammad Hasan segera ditetapkan sebagai cagar budaya.
“Ini (revitalisasi Kapangan Merdeka) menjadi salah satu janji kampanye kami bersama Bapak Wakil Wali Kota yang harus dapat diwujudkan. Untuk itu kami berharap adanya dukungan dari semua pihak, termasuk Kantor Staf Presiden. Rencananya, revitalisasi Lapangan Merdeka ini nantinya akan kami jadikan sebagai kawasan cagar budaya sekaligus RTH. Insya allah, pengerjaan fisiknya akan dimulai awal tahun 2022,†kata Bobby Nasution.
Keinginan Bobby Nasution merevitalisasi Lapangan Merdeka menjadi RTH dan cagar budaya sehingga menjadi perhatian nasional mendapat respon positif dan dukungan penuh dari dosen Departemen Antropologi USU Dr Drs Fikarwin Zuska M Antropolgi Aktif.
Dikatakan Fikarwin, Lapangan Merdeka memang sebaiknya dijadikan cagar budaya, sebab merupakan objek bersejarah yang dibuat oleh Belanda.
0 Response to "Revitalisasi Jadi Perhatian Nasional Lapangan Merdeka Berpotensi Jadi Cagar Budaya"
Post a Comment