Kata Ahli Soal Isu Ada Virus Corona Mutan Bocor di Lab China

Jakarta, CNN Indonesia --

Dua dokumen penelitian yang diungkap Amerika Serikat menyebut laboratorium virus di Wuhan sengaja membuat penelitian membuat virus corona mutan.

AS menjadikan dokumen ini sebagai bukti untuk menuduh China telah melakukan rekayasa genetik virus corona yang akhirnya menyebabkan pandemi Covid-19.

"(Proposal) itu adalah adalah peta jalan menuju penelitian berisiko tinggi yang dapat menyebabkan pandemi saat ini," kata Direktur Eksekutif Right To Know, Gary Ruskin, salah satu organisasi yang turut menyelidiki asal-usul Covid-19.


Proposal penelitian berjudul 'Memahami Risiko Kemunculan Virus Corona Kelelawar' itu menguraikan niat ambisius EcoHealth Alliance untuk meneliti ribuan sampel kelelawar untuk menciptakan virus corona baru.

Dokumen itu juga memaparkan beberapa detail penting tentang penelitian virus corona di Wuhan, termasuk salah satu eksperimen mutan virus corona terhadap sebuah tikus yang dimodifikasi sehingga sel-selnya seperti manusia.

Benarkah lab Wuhan sengaja bikin virus mutan?

Pakar Biologi Molekuler, Ahmad Rusdan Utomo menjelaskan yang dimaksud dengan sengaja membuat mutasi virus dalam dokumen tersebut lantaran para peneliti sengaja membedah susunan genetik virus. Pembedahan dilakukan untuk mengetahui perbedaan susunan genetik yang mana yang membuat virus bisa menyebabkan sakit pada manusia.

Dari hasil pemelitian terhadap kelelawar di goa-goa China, mereka menemukan virus yang mirip sekali dengan SARS-CoV-1. Mereka menamakan virus ini WIV-1. Tapi, virus ini ternyata tidak menimbulkan penyakit pada hewan percobaan.

Hal ini lantas menimbulkan pertanyaan yang menggelitik. Karena mengapa dua virus yang sangat mirip namun tidak identik bisa menimbulkan penyakit, sementara yang lain tidak.

"Lalu mereka ambil potongan spike dari WIV-1 diubah jadi seperti yg infeksi manusia. sekarang w1 bisa menimbulkan penyakit di mencit. itulah maksud mereka berusaha creating mutant," ujar Ahmad kepada CNNIndonesia.com, Jumat (10/9).

Mereka menemukan bahwa satu hal yang membedakan kedua virus ini bisa menimbulkan penyakit pada manusia dan tidak adalah pada protein lonjakan virus (spike protein). Sebab, protein lonjakan inilah yang jadi kunci virus untuk masuk ke sel manusia dan akhirnya menyebabkan penyakit.

"Mereka lihat di gen spike. di gen spike ada kluster beberapa huruf genetik yang krusial untuk mengikat ACE 2 manusia," tambahnya.

Jadi, Covid-19 rekayasa lab China atau bukan?

Terkait rekayasa virus corona yang menyebar sekarang, Ahmad menilai bahwa hal tersebut bukan rekayasa dari laboratorium tersebut.

Berdasarkan pengamatan Ahmad ketika Sars pertama kali muncul pada 2002 silam, semua sepakat bahwa virus tersebut muncul secara alami. Demikian juga pada Mers yang pernah menjangkit Saudi Arabia.

Lebih lanjut, Ahmad menegaskan bahwa Covid-19 yang ada saat ini bukan lah virus yang sengaja dibuat. Pasalnya, susunan genetik virus corona SARS-CoV-1 yang mereka teliti sangat berbeda dengan susunan genetik SARS-CoV-2 yang saat ini menginfeksi.

"Perbedaanya banyak...(jika) ditotal perbedaanya sampai 20 persen. Jadi kalau ini dibilang rekayasa, ya tidak tepat," pungkasnya.

Kecuali jika antara virus yang diteliti dan SARS-CoV-2 yang menyebar saat ini identik 99 persen, menurutnya bisa jadi hal itu akibat kebocoran dari lab virus Wuhan.

Teka-teki Dana AS Buat Teliti Virus Corona di China BACA HALAMAN BERIKUTNYA

0 Response to "Kata Ahli Soal Isu Ada Virus Corona Mutan Bocor di Lab China"

Post a Comment