Pemasukan Menurun Sopir Angkot di Ambon Minta Dishub Hapus Kebijakan Ganjil Genap
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Ridwan Tuasamu
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Sejumlah Sopir Angkutan Kota (Angkot) rute Stain meminta Dinas Perhubungan menghapus kebijakan ganjil genap yang sudah berjalan selama setahun.
Pasalnya, saat ini kondisi Kota Ambon sudah mulai berangsur pulih akibat pandemi Covid-19.
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Ambon juga sudah dilonggarkan.
"Harusnya sudah dihapus, kebijakan ini menyulitkan kita karena tidak menarik setiap hari," kata Idul, salah seorang sopir kepada TribunAmbon.com, Kamis (2/9/2021).
Pemberlakuan ganjil genap tersebut diakuinya mengurangi separuh pendapatannya, karena tidak menarik setiap hari.
Baca juga: Masuk Zona Kuning, Lapangan Merdeka - Ambon Ramai Pengunjung
Bukan hanya itu, aturan ganjil genap juga membuat banyak sopir harus menganggur.
"Banyak yang nganggur karena aturan itu," tandasnya
Jumlah Angkot dengan rute Stain disebutnya mencapai 140 mobil.
Dengan kebijakan pemerintah tersebut berarti hanya 70 angkot saja yang beroperasi dalam sehari.
Baca juga: Jelang HUT Ambon ke 446 Tahun, Lapangan Merdeka Mulai Dihias dan Dipasangi Panggung
Dia berharap, semuanya bisa kembali normal seperti biasanya karena aturan itu sudah berjalan sangat lama.
Sehingga pemasukan sopir juga bisa berangsur normal.
Diketahui penerapan ganjil genap ini sudah berlangsung sejak 8 Juni 2020 lalu sesuai peraturan Wali Kota Ambon dan berlangsung setiap hari kecuali Minggu.
Berita ini ditayangkan berdasarkan hasil liputan Mahasiswa Magang di TribunAmbon.com asal IAIN Ambon: Sarfin Solissa
0 Response to "Pemasukan Menurun Sopir Angkot di Ambon Minta Dishub Hapus Kebijakan Ganjil Genap"
Post a Comment